Tags
costumer service BRI, cs bri lemot, cs BRI zona biru menyebalkan, ebanking BRI, sms banking BRI, zona biru BRI solo
Beberapa minggu yang lalu saat saya pergi ke sebuah mall di Solo yaitu Solo Square, ditawari aplikasi SMS Banking BRI oleh seorang SPG pada expo yang diadakan oleh BRI dalam rangka sosialisasi SMS Banking BRI yang memudahkan para nasabah untuk mendapatkan informasi saldo, rekening, transfer, pembelian pulsa pasca dan prabayar hanya melalui SMS.
Setelah saya dan teman saya melakukan registrasi online dan manual yang dibimbing oleh seorang SPG, tiba-tiba petugasnya (entah bagaimana saya menyebutnya) meminta kami untuk melakukan restrasi ulang dikarenakan kesalahan SPG tadi yang membimbing kami. Karena kesal, teman saya malas untuk melakukan registrasi ulang, jadi hanya saya yang mau melakukan registrasi tersebut. Setelah itu petugas tadi memberikan aplikasi SMS Banking via Bluetooth ke ponsel saya.
Terus terang saya amat puas dengan fasilitas tersebut. Saya bisa melakukan cek saldo dan transfer dimanapun saya berada. Karena itu saya menceritakan mengenai aplikasi itu kepada teman kost saya yang merupakan nasabah BRI.
Berdasarkan cerita saya, teman saya (Ari, red) memutuskan untuk mendaftar juga. Namun ia tidak mendapatkan aplikasi SMS Banking via bluetooth. Dan lagi-lagi itu karena kesalahan SPG. Ia hanya melakukan registrasi online dan manual namun tidak memberikan aplikasinya. Asumsi saya, itu karena lupa dan tergesa-gesa karena dilakukan sesaat sebelum mall tutup.
Dua hari yang lalu, akhirnya saya mengantar Ari ke mall yang sama guna meminta aplikasi itu. Percuma saja mendaftar kalau tidak ada aplikasinya. Sesampainya di sana, expo tersebut sudah berakhir, tetapi masih ada Zona Biru BRI yang mensosialisasikan e-Banking, Credit card, serta fasilitas-fasilitas BRI lainnya. Dan karena masih sama-sama BRI, dan di tempat yang sama pula, saya mengungkapkan kejadian diatas pada SPG yang ada disitu yang kemudian disampaikan pada petugas.
Guess what??? Nobody care about our complaint! Sepertinya mereka tidak mempunyai aplikasi tersebut dikomputer. Walaupun dikarenakan mereka tidak melayani secara khusus fasilitas SMS-Banking, tetapi seharusnya mereka menyimpan file-file aplikasi yang berkaitan dengan fasilitas untuk nasabah. Toh sama-sama dari BRI kan??
Yang paling membuat saya marah, mereka (at least 4 orang) sama sekali apatis terhadap komplain kami. Tidak tanggap dan menyepelekan costumer. Bahkan saat kami menunggu, satu orang lagi diantara mereka datang, and u know what happened at that time? They were talking!! And it was taking so long! So looooooong! Saya pikir mereka (saat itu) bekerja dalam bidang how to service costumer, right? (that’s why i call ‘costumer service’ for the tittle, red), dan selayaknya CS yang baik adalah melayani pelanggan dalam hal ini nasabah dengan baik, sopan, ramah, dan cepat.
Kejengkelan saya tidak berhenti saat itu, saat salah satu dari mereka (mbak-mbak berjilbab) meminta Ari menyalakan bluetooth, dia langsung saja bilang “mbak, ini bluetoothnya kadang bisa, kadang gak bisa detect”. Karena gusar, saya langsung bilang “di refresh mbak!!”. “Sudah” jawabnya. U know what i saw? Yang dia refresh adalah komputernya, bukan Bluesoleilnya. Astaga.. dan secara kasar saya jelaskan cara merefresh Bluesoleilnya. Tapi tetap saja tidak bekerja.
Sial benar kami malam itu, sudah jelas mbak-mbak itu menunjukkan kebodohannya (maaf read: gaptek) untuk hal teknis, tapi tidak seorangpun disekelilingnya memperdulikan kami. Dan puncaknya adalah: MEREKA TIDAK MEMBERIKAN SOLUSI UNTUK KAMI. Apakah hal itu dikarenakan kami terlihat seperti anak remaja, sedangkan target market mereka adalah orang kelas atas yang mempunyai credit card?? Pelayanan macam apa itu???
Setelah kejadian itu Ari malas untuk mengurusnya di Solo Square, dan saya menyarankan untuk pergi ke kantor BRI saja. Mungkin pelayanannya bisa lebih baik karena terfokus untuk memberikan service kepada nasabah.
Untuk semua instansi yang bergerak dibidang jasa hendaknya memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada costumer yang merupakan external stakeholder bagi perusahaan. Karena dengan komunikasi yang baik, maka akan terjalin hubungan yang baik pula, sehingga akan membantu perkembangan perusahaan tersebut untuk lebih maju.